Menampilkan: 1 - 10 dari 21 HASIL
Bencana Alam

Longsor di Tambang Emas Ilegal Gunung Botak, 7 Penambang Meninggal

BURUberitasumbernews.com -Bencana tanah longsor terjadi di tambang emas ilegal gunung botak, tepatnya di areal kapuran tambang, desa persiapan Wansait, kecamatan Waelata, kabupaten Buru, Sabtu (8/3/2025).

Peristiwa ini mengakibatkan 7 orang penambang, satu diantaranya adalah tukang masak ditemukan meninggal dunia. Mereka ditemukan terkubur material longsor setelah jebolnya bak penampung air akibat tingginya curah hujan pada sabtu pagi.

7 korban tewas diantaranya Isra (51) bersama istrinya Sarbia (49) dan anak mereka Iman (8). Warga Malifut kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, ini telah dievakuasi ke Ternate menggunakan speedboat milik Pemda Buru.

Selain satu keluarga, korban lainnya yang berasal dari Mauku Utara yang ditemukan meregang nyawa yaitu Badrun (41), dan Asni, tukang masak, warga Desa Tahane, Pulau Makean Ternate, Maluku Utara.

“Kelima korban tersebut telah dievakuasi ke Maluku Utara menggunakan speedboat milik Pemda Buru,” kata Kapolres Buru, AKBP. Sulastri Sukidjang.

Dua korban lainnya yang ditemukan meninggal dunia adalah warga Desa Dava, kecamatan Waelata, Buru, yaitu Hendra (59), dan Sudin (41). “Kedua korban sudah dimakamkan di TPU desa Dava,” tambah Kapolres.

Sementara korban luka-luka yang ditemukan selamat yaitu Awi (40), warga desa Debowae, kecamatan Waelata. Korban mengalami patah tangan kiri, pinggang kiri dan dirawat di Puskesmas Perawatan Waekasar.

Korban lainnya biasa dipanggil Anak Beta (27), warga desa Dava. Korban mengalami luka pada tangan kiri dan sementara Pulang ke Desa Oki Lama kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan. Ia melakukan pengobatan tradisional (urut).

Empat korban lainnya yang ditemukan terluka berasal dari desa Dava. Mereka yaitu Dedi Putabuga (39), mengalami trauma akibat tertimbun material tanah, Gio Putabuga (38), mengalami sakit pada bagian rahang dan mulut akibat tertimpa tanah longsor, Ali Putabuga (27), mengalami luka-luka pada kaki kiri, dan Ecan Putabuga (28), patah kaki kiri.

“Ke empat korban patah dan luka-luka ini berasal dari Kota Mobagu, Sulawesi Utara dan saat ini sementara dirawat oleh keluarga di Desa Dava,” ungkapnya.

Kapolres mengatakan, berdasarkan keterangan saksi Ikram Boko yang sementara membantu istrinya memasak di warungnya mendengar suara air mengalir deras dari tebing lokasi longsor.

Mendengar bunyi air saksi keluar warung dan melihat tanah longsor sedang terjadi. Terlihat material tanah dan batu menghantam lokasi tenda-tenda para penambang.

“Setelah dilakukan penggalian di lokasi longsor beberapa korban yang tertimbun berhasil di evakuasi langsung di arak menuju ke desa Dava tepatnya di masjid Nurul Iman untuk dilakukan proses pemakaman dan sebelum diberangkatkan ke Ternate,” jelasnya.

Kapolres mengatakan tanah longsor terjadi akibat curah hujan tinggi yang terjadi di areal tersebut.

“Dimungkinkan korban akan bertambah karena menurut informasi yang diperoleh dari saksi bahwa lokasi terjadinya longsor ada beberapa tenda penambang yang ikut tertimbun material tanah longsor,” katanya.

Kapolres mengaku hingga saat ini belum dapat dilakukan olah TKP karena kondisi tanah yang masih labil. “Kemungkinan besok baru akan dilakukan olah TKP tergantung situasi yang ada,” pungkasnya.(chey )

Bencana Alam

Satu Nelayan di Desa Adaut Tanimbar Hilang di Laut

ADAUTberitasumbernews.com Satu nelayan di desa Adaut, Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang diketahui bernama Cai Tampessy hilang di laut.

Pria 42 tahun ini hilang setelah terjatuh dari atas longboat di perairan Totoblain pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 14.10 WIT.

Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP. Umar Wijaya S.I.K., M.H, mengatakan, peristiwa kecelakaan laut berawal saat korban mengantar Semi Lilimwelat bersama keluarga ke kota Saumlaki menggunakan longboat. Mereka tiba di Pelabuhan Saumlaki dengan selamat pada pukul 10.15 WIT. Saat berlayar kondisi lautan sangat baik.

Setelah mengantarkan keluarga Semi Lilimwelat dengan selamat, korban kemudian kembali bersama istrinya Ferawati Jempormasse, 44 Tahun (saksi 2) dan Isak Lodarmasse, 64 Tahun (saksi 1). Mereka hendak kembali ke Pelabuhan Tutukratu Desa Adaut.

“Istri korban mengatakan mereka keluar dari pelabuhan Saumlaki menuju Desa Adaut pada pukul 12.40 WIT,” kata Kapolres, Rabu (5/2/2025).

Sejak keluar dari pelabuhan Saumlaki, kondisi lautan masih bersahabat. Cuaca buruk baru terjadi ketika longboat tiba di perairan Totoblain (perairan desa adaut). Kondisi saat itu hujan deras disertai angin kencang dan gelombang tinggi.

Longboat yang dikemudikan oleh korban dihantam gelombang hingga air laut masuk ke dalam body. Kala itu saksi 1 melihat korban terjatuh dari atas longboat. Korban masih sempat terlihat berenang dengan jarak kurang lebih 5 meter dari longboat. Namun gelombang kembali menghantamnya hingga menjauh dan hilang.

“Selanjutnya longboat mereka terdampar di pantai Talikaman (perairan desa adaut) dan saksi 1 mengatakan kepada istri korban untuk bawa kemudi ke desa Adaut untuk minta pertolongan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Hingga saat ini proses pencarian terhadap korban masih terus dilakukan oleh pihak Polsek Selaru bersama masyarakat.

“Saat ini belum ditemukan disebabkan cuaca yang begitu ekstrim (hujan angin kencang dan disertai gelombang tinggi) pada lokasi tersebut,” ujarnya.(chey)

Bencana Alam

Sempat Hilang Kontak Saat Melaut, Nelayan Asal Nusalaut Berhasil Di Temukan Tim SAR Gabungan Pada Hari Ketiga Pencarian

Nusalautberitasumbernews.Com Memasuki hari ketiga operasi SAR, Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan operasi pencarian terhadap dua orang nelayan asal Pulau Nusalaut yang hilang saat melaut beberapa hari yang lalu.

Pukul 08.00 WIT, KN SAR Abimanyu yang berposko di Pelabuhan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, bergerak melakukan pencarian dengan menyisir sejumlah titik koordinat diantara : 4° 3′ 29.00″ S – 128° 35′ 6.00″ E, 4° 3′ 29.00″ S – 129° 4′ 4.00″ E 3° 36′ 31.00″ S – 128° 35′ 6.00″ E

Upaya pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR Gabungan, hingga pada pukul 17.02 WIT, Tim SAR Gabungan menerima informasi dari Sekertaris Negeri Abubu melaporkan, bahwa kedua korban berhasil kembali pulang dengan selamat dan sudah dievakuasi ke rumah korban.

Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah menjelaskan ” Upaya pencarian terhadap dua orang nelayan tersebut di hari ketiga ini Alhamdulillah membuahkan hasil yang maksimal. Kedua korban di laporkan telah kembali dengan selamat ke Negeri Abubu.

Menurut informasi yang saya terima dari Tim di lapangan. Menurut keterangan dari kedua korban, mesin motor tempel mereka mengalami kerusakan sehingga membuat mereka hanyut selama dua hari.

Kemudian mereka mencoba membuat sebuah layar kecil untuk digunakan berlayar. Alhamdulillah dengan bantuan layar mereka buat bisa mengantarkan mereka kembali pulang ke Pulau Nusalaut dengan selamat.

Di ketahui dua korban tersebut yakni” Dominggus Picanusa (44), dan Jeremia Lekahena (54), sedangkan Unsur SAR yang terlibat yakni” Basarnas Ambon 4 orang, ABK KN SAR Abimanyu 12 orang, Polairud Polda Maluku 2 orang, Polsek Nusalaut 2 orang, Koramil Negeri Abubu 2 orang, Keluarga korban 2 orang, Masyarakat sekitar 10 orang, kemudian Alut yang digunakan ialah”KN SAR Abimanyu, KNP 491 KPLP, Longboat Masyarakat.

Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh Unsur SAR Gabungan yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing dengan ucapan terima Kasih. (Tim)

Bencana Alam

Trauma Healing Polri di SDN Sukapanjang: Memulihkan Semangat Anak-Anak Terdampak Longsor

Sukabumiberitasumbernews.com Tim Trauma Healing Psikologi SSDM Polri bersama Tim Psikologi Polda Jawa Barat menggelar kegiatan trauma healing untuk anak-anak SDN Sukapanjang yang terdampak bencana tanah longsor di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini berlangsung di tenda Posko Kampung Cihonje RT 01 RW 02 dan diikuti oleh 250 siswa

Dipimpin langsung oleh Kompol Heri Yulianto, S.Psi., M.Psi., tim ini bertujuan memberikan rasa aman, nyaman, dan semangat baru kepada anak-anak yang mengalami trauma pascabencana. Dalam kegiatan tersebut, tim mengemas sesi trauma healing secara interaktif, menyenangkan, dan penuh kehangatan.

“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya Polri untuk hadir di tengah masyarakat, terutama dalam situasi bencana. Kami ingin memastikan anak-anak tetap merasa aman, tenang, dan kembali bersemangat menjalani hari-harinya meskipun mereka menghadapi situasi sulit,” ujar Kompol Heri Yulianto.

Beragam aktivitas menarik dilakukan, di antaranya:

1. Sesi Interaktif: Anak-anak diajak bermain, bernyanyi, dan berinteraksi langsung dengan tim psikologi untuk menciptakan suasana yang menyenangkan.

2. Kuis dan Hadiah: Sesi tanya jawab ringan dengan pembagian hadiah seperti biskuit dan susu, yang disambut antusias oleh anak-anak.

3. Doa Bersama: Anak-anak diajak bersholawat dan berdoa untuk keselamatan, kesehatan, serta pemulihan daerah terdampak bencana.

Selain itu, tim juga memberikan pendampingan psikologis untuk membantu anak-anak memahami dan mengelola rasa takut serta kesedihan yang mereka alami.

“Anak-anak adalah harapan bangsa. Melalui trauma healing ini, kami ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian dan selalu ada yang peduli. Semoga kegiatan ini mampu memberikan dampak positif untuk mental dan psikologis mereka,” tambah Kompol Heri Yulianto.

Kegiatan ini melibatkan dua tim dari SSDM Polri dan Polda Jabar yang terdiri dari tenaga psikolog profesional, di antaranya:

Tim SSDM Polri: Kompol Heri Yulianto, IPDA Faneza Raga Galdana, IPDA Amelia Mega Kartika, IPDA Juju Subadru, Pengatur I Safitri Endah Gita Lestari, dan Bripda Adam Ahdiayat Fidiastanto.

Tim Polda Jabar: AKP Nanang Ridwan, IPDA Asep Suryana, Bripda M. Rizki Rizaldi, dan Bripda Arie Fitria Ramdani.

Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata peran Polri dalam membantu masyarakat tidak hanya dari aspek keamanan, tetapi juga dari sisi psikososial. Masyarakat sekitar pun mengapresiasi upaya yang dilakukan untuk memulihkan kondisi anak-anak pascabencana.(Chey21)

Bencana Alam

Banjir Bandang Terjang Sukabumi, Polri Evakuasi Ibu dan Bayi dari Gang Sempit

Sukabumiberitasumbernews.com Banjir bandang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (4/12/2024), akibat hujan deras yang mengguyur selama dua hari terakhir. Tingginya debit air membuat sejumlah warga terjebak, khususnya di Kecamatan Palabuhanratu dan Pabuaran Sagaranten.

Ketinggian air mencapai 80 hingga 90 sentimeter, menyebabkan permukiman tergenang dan akses jalan terputus. Proses evakuasi berlangsung dramatis, terutama di Kampung Rangcabungur, di mana gang-gang sempit terendam air setinggi pinggang orang dewasa.

AKP Dadi, Kepala Satuan Samapta Polres Sukabumi, memimpin langsung evakuasi. Ia menjelaskan tantangan berat yang dihadapi tim gabungan TNI, Polri, dan BPBD.

“Air bah masuk ke gang-gang sempit, membuat akses sangat sulit. Kami menggunakan perahu karet untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang terjebak di rumah mereka. Alhamdulillah, semuanya selamat,” ujar AKP Dadi.

Evakuasi dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB. Tim gabungan dengan peralatan seadanya harus melawan derasnya arus banjir untuk mengevakuasi beberapa bayi bersama ibu mereka.

“Kami harus berjalan di tengah arus deras. Ada dua hingga tiga bayi yang berhasil kami evakuasi dari lokasi. Prosesnya sangat menegangkan, tetapi syukur semuanya berhasil diselamatkan,” tambah AKP Dadi.

Sementara itu Anggota Humas Polres Sukabumi, Bripda Delfano, menyampaikan bahwa Polri bergerak cepat bersama tim rescue dari berbagai instansi dan masyarakat untuk membantu warga terdampak.

“Kondisi di lapangan sangat berat. Air mencapai setinggi pinggang, sehingga tim evakuasi harus ekstra hati-hati. Kami terus berupaya agar semua korban bisa dievakuasi secepat mungkin,” kata Delfano.

Petugas gabungan kini fokus pada proses evakuasi dan penanganan dampak bencana. Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat intensitas hujan masih tinggi di wilayah tersebut.(Chey21)

Bencana Alam

Polri Kirim Tim Pemulihan Trauma Korban Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

beritasumbernews.com Polri memerangkatkan tim trauma healing dari Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) ke Flores Timur. Tim ini bertugas membantu pemulihan psikologis warga yang menjadi korban serta terdampak bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Dari keterangan SSDM Polri, Senin (18/11/2024), tim mendatangi langsung ke lima titik posko pengungsian. Yakni Posko Ile Gerong, Posko Bokang, Posko Epu Tobi, Posko Konga, dan Posko Lewolaga.

“Pendekatan trauma healing ini tidak hanya berbasis psikologi klinis, tetapi juga melibatkan pendekatan humanis dan budaya lokal. Kami memahami bahwa masyarakat di Flores Timur memiliki kearifan lokal yang kuat. Oleh karena itu, kami berupaya mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam proses pemulihan ini agar lebih relevan dan diterima oleh warga,” kata Kepala Biro Psikologi SSDM Polri, Brigjen Kristiyono.

Dia kemudian menerangkan anak-anak menjadi yang paling terdampak secara psikologis akibat bencana ini. Oleh sebab itu tim trauma healing mengadakan berbagai kegiatan interaktif, seperti permainan edukasi, permainan energizer.

“Dan kegiatan menari yang dirancang untuk mengalihkan perhatian mereka dari pengalaman traumatis serta memulihkan kemampuan dalam menjalin kontak sosial. Tim Psikologi SSDM Polri memberikan energizer kepada kurang lebih 150 anak disetiap posko yang di datangi,” ucap Kristiyono.

Kristiyono menyampaikan anak-anak seringkali tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka secara verbal. Sehingga, tambah dia, pendekatan melalui permainan, bernyanyi, dan kegiatan interaktif lainnya sangat efektif untuk meredakan ketegangan emosional mereka.

“Tim melakukan kegiatan energizer kepada anak-anak yang berada dalam posko dengan rentang pendidikan mulai dari SD sampai dengan SMP. Lalu pemberian dukungan logistik setelah sesi energizer yang dibantu oleh Polwan Polres Flores Timur,” ujar Kristiyono.

Pada kesempatan yang sama Pikolog Madya Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM), Kombes Yenny Rosmalawati Dewi, menyebut orang dewasa yang berada di pengungsian juga diberikan perhatian khusus melalui sesi terapi pernafasan yang bisa diaplikasikan secara individu maupun kelompok. Pendekatan ini dilakukan untuk meredakan rasa cemas serta memastikan mereka mendapatkan perhatian dalam situasi yang penuh tekanan.

“Sesi relaksasi menggunakan teknik Pernafasan Lima Jari dan Teknik Grounding diberikan kepada kategori dewasa,” sambung Yenny.

Dia berharap layanan psikologi ini membuat trauma warga tak berkepanjangan. Dia juga menuturkan kehadirannya falam rangka memastikan persiapan logistik polres untuk para pengungsi.

“Kunjungan dan layanan Tim Psikologi Mabes Polri dapat meningkatkan keceriaan serta motivasi anak-anak yang terdampak bencana erupsi. Lalu pemberian layanan psikologi menggunakan Teknik Relaksasi Pernafasan Lima Jari dan Teknik Grounding mampu meredakan tingkat kecemasan warga khususnya pada pengungsi kategori Dewasa,” jelas Yenny.

Kegiatan tersebut dilakukan pada Sabtu (16/11). Kemarin (17/11), Yenny dan tim ke lokasi lainnya, yakni Desa Klatanlo Lewotobi Flores yang merupakan desa terdekat dari kaki gunung erupsi.

“Tim bergeser ke Posko Apo Tobi untuk melakukan pendampingan psikologi. Sesi I dimulai dengan kegiatan psikososial yakni melakukan kunjungan kepada fasilitas posko disertai dengan interaksi dengan pengungsi,” jelas Yenny.(Chey21)

Bencana Alam

Satu Rumah Warga Mamoking Tulehu Ludes Terbakar

Tulehuberitasumbernews.com – Tepatnya di Dusun Mamoking, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, pukul 14 : 40 Wit siang jelang sore kemarin Sabtu 12 Oktober 2024, satu unit rumah warga milik Ahmad Marasabesy hangus terbakar. Sabtu 12/10/2024

Informasi ini baru diterima Redaksi Globaltimur, pagi ini atas informasi yang di sampaikan Kapolsek Salahutu Iptu. Aris, lewat pesan whatsaap-nya saat di konfirmasi Globaltimur.com.

Menurut Kapolsek dalam keterangan singkatnya” dari informasi yang di dapat berdasarkan keterangan saksi Muh. Dafa Elsaim (15) seorang pelajar mengatakan” sekitar Pukul 14:00 Wit itu, Awalnya Saksi sementara berada di rumah bersama kedua adiknya, kemudian Saksi tiba waktunya untuk Saksi pergi kesekolah dikarenakan tidak ada yang menjaga Adik-adiknya di rumah, Saksi mengantarkan kedua adiknya ke rumah neneknya di Dusun kampung Baru, setelah menitipkan adik-adiknya kepada neneknya dan hendak berangkat ke sekolah Tiba-tiba Saksi mendapat Telefon dari Bibinya (Mama Irma Marasabessy) untuk menanyakan keberadaan kedua adik saksi kemudian Saksi mengatakan kedua adiknya sudah berada di rumah neneknya, Kemudian Mama Irma Marasabessy mengatakan bahwa rumah Sudar terbakar. Beber saksi

Sementara keterangan lain yang di dapat dari saksi Diana Kotta (44) yang mengatakan” Awalnya Saksi Berada di dalam pondok yang berjarak sekitar 10 Meter dengan TKP, kemudian Saksi Keluar karena ada yang memesan Es Cendol, Sesampainya di pintu keluar yang berhadapan langsung dengan TKP kemudian Saksi melihat kondisi rumah sudah dalam kondisi terbakar dengan Sumber Api tepatnya di bagian dapur, Melihat kejadian tersebut kemudian Saksi meneriaki warga sekitar untuk meminta bantuan.

Tidak lam kemudian 2 (Dua) Unit Mobil Tanki milik Warga dan Milik UPP Tulehu Tiba di TKP.

Selain itu dalam selang waktu yang tidak lama tiba juga Personil Polsek Salahutu dan langsung mengamankan lokasi dan Melaksanakan pengaturan arus Lalu Lintas, selain itu hadir pada insiden itu juga Kapolsek Salahutu.

Dan akhirnya dua unit mobil pemadam kebakaran pun tiba di TKP dan lansung melakukan aksi pemadaman.

Dari insiden kebakaran tersebut tidak menimbulkan adanya korban jiwa.

Adapun kerugian material yaitu”
– 1 (satu) Unit Motor RX King.
– 1 (Satu) Unit Kulkas.
– 1 (Satu) Unit TV 43 Inci-
– Surat-Surat berharga. Tutup Kapolsek (Chey21)

Bencana Alam

Pohon Tumbang Timpa Mobil di Tawiri Ambon, Pengemudi Meninggal

Ambonberitasumbernews.com Akibat cuaca ekstrim yang melanda Kota Ambon akhir-akhir ini menyebabkan Pohon tumbang dan menimpa satu unit mobil avanza putih di dusun Wailawa, Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Rabu (19/6/2024) sekira pukul 16.20 WIT.

Mobil dengan nomor polisi DE 1628 AL ini dikemudikan oleh korban Karel Bernard, warga Desa Tawiri. Bencana tersebut menyebabkan pria 60 tahun ini meninggal dunia.

Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janete S. Luhukay, mengatakan, kecelakaan tersebut diketahui pertama kali oleh saksi Evan Puturuhu, 32 tahun, warga setempat.

” Awalnya Saksi melihat pohon mulai goyang bertepatan dengan itu mobil avanza melintas dibawahnya , dan akhirnya tumbang menimpa mobil tersebut, melihat kejadian tersebut Saksi langsung berteriak meminta tolong warga sekitar untuk membantu mengevakuasi korban,” katanya.

Kapolsek Bandara Pattimura pada saat menerima laporan tentang kejadiaan naas yang menimpa korban tersebut langsung memerintahkan Personel Polsek Bandara untuk turun ke TKP dan bersama anggota Lanud Pattimura serta warga setempat mengevakuasi pengemudi yang terjebak dalam mobil naas itu.

“Pukul 17.40 WIT, pengendara mobil berhasil dievakuasi dan langsung dibawa dengan mobil ambulance menuju RSUP Leimena namun setelah tiba di RS, Korban dinyatakan telah meninggal dunia,” pungkasnya.(Chey21)

Bencana Alam

As-SDM Kapolri dan Rombongan Hibur Anak-anak Korban Banjir Demak di Posko Trauma Healing

Demak -beritasumbernews.com  Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As-SDM), Irjen Pol Dedi Prasetyo mengunjungi warga yang terdampak banjir Demak, Sabtu (23/3/2024).

Dedi didampingi Kadiv Humas Irjen Pol Sandi Nugroho, Kapusdokkes Irjen Pol Asep Hendradiana dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menyambangi lokasi pengungsi di SDN Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah. Di lokasi tersebut juga dijadikan Posko Kesehatan dan Trauma Healing.

Setibanya di lokasi pengungsian, As-SDM dan rombongan langsung disambut warga yang terdampak banjir. Kedatangan Irjen Dedi untuk memastikan pelaksanaan tugas Misi Kemanusiaan dari Polri berjalan dengan baik. Sebab Polri telah mengerahkan Tim Trauma Healing dari Biro Psikologi SSDM Polri dan Tim Dokkes Polri untuk memberikan pelayanan kesehatan dan dukungan psikososial

Pada kesempatan itu, Irjen Dedi dan pejabat lainnya juga berinteraksi dengan anak-anak yang tengah mendapatkan terapi trauma healing. Para jenderal ini sempat mengajak bercanda agar anak-anak pengungsian tidak menjadi stres karena bencana banjir.

Irjen Dedi kemudian langsung menemui para orang tua dan berbincang santai sembari menghibur para pengungsi dengan candaan ringan untuk sejenak melegakan perasaan warga dan mengurangi beban yang dirasakan warga dengan bantuan yang diberikan.

Jenderal bintang dua ini juga menyempatkan melihat anggota polwan di dapur umum untuk menyiapkan segala kebutuhan makanan bagi pengungsi korban banjir Demak. Dirinya merasa terharu dan bersyukur masyarakat terdampak tertangani dengan lebih baik lagi. Hal itu kata dia, berkat sinergitas antara Polri-TNI dan Pemda Demak.

“Kita lihat atas sinergitas dan kolaborasi bersama TNI, Polri, relawan dan Pemda, pengungsi korban dapat tertangani sangat baik. Anak-anak kita lakukan trauma healing, kebutuhan para pengungsi tercukupi, tempat untuk tinggal cukup bersih,” kata Dedi.

Mantan Kapolda Kalteng ini menuturkan, atas nama Polri turut rasa prihatin atas kejadian banjir yang sudah dua kali melanda wilayah Kabupaten Demak yakni pada Februari dan Maret ini. Dirinya berharap bahwa bantuan kemanusiaan kali ini bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat yang terdampak sehingga meringankan penderitaan.

“Kami dari jajaran Polri rasa prihatin atas kejadian ini semoga bantuan yang kami bawa bisa bermanfaat terdampak,” tandasnya.

Dedi menambahkan, bahwa misi kemanusiaan yang dilaksanakan selama empat hari sejak Jumat 22 Maret sampai Senin 2 April bisa dilanjutkan apabila diperlukan. “Posko kesehatan dan trauma healing kalau memang perlu dilanjutkan akan kita lanjutkan,” ucapnya.

Sementara Kapolda Jateng mengungkapkan untuk saat ini tinggal wilayah Demak, Kudus dan Pati yang masih tergenang banjir. Sementara untuk wilayah lainnya sudah berangsur-angsur pulih.

Dirinya juga akan mendorong percepatan pemulihan pasca bencana yakni seperti perbaikan rumah-rumah warga dan sarana dan prasarana yang rusak.(Chey)

Bencana Alam

Satu Warga Haria Hilang Kontak Saat Melaut Hingga Saat Ini Belum Di Temukan

http://Haria beritasumbernews.com

Saparuaberitasumbernews.com Satu warga masyarakat Negeri Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah Nikodemus Souisa (64) hilang di laut saat hendak melaut mencari ikan sejak 14 Maret 2024, belum kembali pulang hingga saat ini. Kamis 14/03/2024 

Informasi hilangnya Nikodemus Souisa tersebut di terima Kapolsek Saparua AKP. Jacob Walalayo dari Sekertaris Pemerintah Negeri Haria Bapak Iwan.Pelamonia terkait hilangnya salah seorang warga Negeri Haria pada saat melaut di seputaran peraian Negeri abubu, Kec.Nusalaut.

Dari informasi yang di terima dari istri korban Martha Picarima/Souisa (59) menerangkan bahwa” Pada Hari Kamis Tanggal 14 Maret 2024 Sekira Pukul 17.00 WIT Korban Hilang yang merupakan Suaminya Keluar dari rumah untuk mengecek cuaca serta situasi lautan, setelah kembali mengecek dan dianggap bisa pergi untuk melaut kemudian Korban berpamitan untuk pergi melaut dengan mengenakan baju berwarna biru dan celana pendek berwarna abu-abu. Ungkap istri korban

Menurutnya” hingga Pada hari Jumat tanggal 15 Maret 2024 Sekira Pukul 07.00 WIT Korban belum juga pulang sementara Saksi dan Anaknya hendak berangkat menuju ke Ambon untuk kepentingan keluarga, saksi dan anaknya tidak menaru curiga karena korban sudah biasa pulang melaut antara Pukul 06.00 wit s/d Pukul 08.00 wit. Jelasnya

Sekira Pukul 09.30 WIT, Saksi yang sudah berada di tulehu menuju ke ambon, Salah seorang anaknya Agustinus Souisa menelfon dan  memberitahukan bahwa body Milik Korban ditemukan oleh awak motor pancing Ampri sedangkan korban tidak kembali, Saksi dan anaknya pun tidak jadi ke ambon dan bergegas kembali ke Haria. Ujarnya

Sementara Estefanus Souisa alias Ampri (61) menjelaskan” pada hari kamis tanggal 14 Maret 2024 Sekira Pukul 19.00 WIT Saksi sementara berada di Pulau Molanan, kemudian saksi melihat Korban melintas dengan menggunakan menumpangi Body Katinting milik korban karena rute melaut korban biasanya di depan Pulau Molana. Ucap saksi

Sekira pukul 08.30 WIT, saksi masih berada di pulau molana saksi melihat bahwa Motor Pancing Ampri sementara menarik Body katinting milik korban, kemudian salah seorang ABK Motor pancing Ampri menyampaikan bahwa body katinting ditemukan di sekitar perairan Negeri Abubu, Kec.Nusalaut sementara tidak ada pengemudi dan kondisi minyak Habis.

Saksi kemudian kembali ke Negeri Haria bersama motor pancing Ampri untuk melaporkan kepada pemerintah Negeri Haria guna dilakukan pengumuman dan membantu pencarian korban.

Sampai dengan saat ini pencarian masih dilakukan oleh Warga Negeri haria dengan menggunakan 9 buah Perahu Katinting dan 1 unit Motor Pancing Ampri.

Body katinting saat ditemukan dalam posisi Minyak Habis, Kemudian Patah dan penutup mesin hilang.

Foto : Tim SAR gabungan

Dugaan sementara korban terjatuh dari atas body katinting akibat hujan dan angin yang cukup deras.

Kapolsek Saparua AKP. Jacob Walalayo yang di hubungi membenarkan adanya kejadian orang hilang tersebut.

Menurutnya pagi tadi baru saja di lakukan pelepasan Tim SAR Gabungan Basarnas Ambon untuk melakukan pencarian terhadap satu warga Haria yang hilang saat melaut. Sebut Kapolsek (bs)