Ragam

Dukung Program Hi.Robert, CSR Dan Kepala GMLT Fahri Yamin Duduk Bersama

Halut,beritasumbernews.com
Tim CSR PT.NHM duduk bersama dengan Ketua GMLT Fahri Yamin dalam rangka memberikan dukungan pada setiap program Hi.Robert Peduli pada warga lingkar tambang. Jumat 22/07/2022

Kegiatan tersebut berlangsung sekitar pukul 11 : 00 Wit Jumat siang itu, dan dalam pembicaraan tersebut ada ungkapan permintaan maaf yang di sampaikan dari pihak CSR kepada pihak GMLT terkait program Hi. Robert yang selama ini di jalankan mungkin saja ada yang salah atau keliru.

Menyambung permintaan maaf tersebut kedua pihak mengatur duduk bersama guna miliki kata sepakat untuk perbaiki hal yang kurang dalam menjalankan program Hi.Robert peduli.

Kata Fahri Yamin” Hi. Robert sungguh luar biasa, banyak programnya membantu ekonomi rakyat serta buat perubahan bagi ekonomi rakyat, hal ini perlu kita sama – sama sebagai masyarakat lingkar tambang dan yang punya kepentingan harus dukung setiap program Hi.Robert peduli. Sebut Yamin

Tambah Yamin” Hi. Robert tipe pemimpin bertanggung jawab pada rakyat, hal ini perlu di topang, bahkan Tuhan Yang Kuasa pun akan selalu memberkati Hi. Robert dalam kesehatannya, ini doa kami anak Negeri warga lingkar tambang. Kata Yamin

Kami juga berikan aplos kepada Hi. Robert, dan rekan – rekan CSR dalam menjalankan program Hi.Robert, warga cukup menikmati berbagai hal yang sudah di buat. Puji Yamin

Memang harus di akui juga ada hal – hal yang terlambat sehingga menimbulkan berbagai pertanyaan di luar sana membangkitkan sedikit gesekan, namun sebagai manusia yang punya keterbatasan itu hal yang lumrah, harus di pahami, namun program terus jalan, dan rakyat terus tersentuh. Jelas Yamin

Yamin berharap jika Hi.Robert punya waktu ada lebih bagusnya duduk bersama dengan pihaknya dan rakyat guna membicarakan berbagai hal sehingga lebih jelas kepada rakyat, dan tidak menimbulkan berbau pertanyaan yang tidak sesuai timbul di luar sana. Harap Yamin

Yamin menjaminkan bahwa tidak akan ada aksi jika program Hi.Robert itu terus berjalan, karena selama ini juga tidak ada aksi, dan pihaknya akan terus kawal program Hi.Robert.

“Berkaitan dengan stabilitas kita sama”pangkas bersama kondisi yang sakarng ini adalah Aman damai berkaitan dengan persoalan tuntutan dengan Masyarakat Bemberhati lingkar Tambang ada berapa aitem yang Alhamdulila saat ini sudah jalan, kami juga sangat bersyukur terhadap Tahapan itu Bahwa Hi.Robert juga selama ini tidak Tinggal diam. Jelas Yamin

Menurutnya” yang di maksud Yamin ialah berkaitan dengan dana PPM, Yamin berharap hal tersebut dapat di evaluasi ulang, karena harus di selesaikan dan pihaknya akan kawal terus, bahkan Yamin nyatakan saat ini belum ada aksi. Ringkasnya

Berkesempatan dalam pertemuan itu, Menejer Sosial performen (SP) Hansed Piter Lasa juga mengatakan” pertemuan hari ini adalah pertemuan yang paling tepat saya Sangat berterimakasi banyak kepada ketua forum GMLT telah membuka diri, kita sama – sama duduk diskusi dalam hal dengan poin” tuntutan dan program” PT NHM.

Kata Hansed” ini adalah tanggung jawab kita bersama, seluruh sekuler masyarakat lingkar tambang untuk mengawal dan mendukung seluruh program PT NHM dan hari ini Kami aspresiasi kepada ketua forum dan seluruh tim sehingga pada hari ini bisa menerima kami untuk duduk bersama membicarakan kepentingan Masyarakat lingkar tambang. Ucap Hansed

Ini bukan setingan terhadap kepentingan pribadi tetapi ini Merupakan semangat yang sama untuk bagaimana kita sama – sama menjaga kestabilan Oprasional PT NHM dan kita sama – sama bertanggung jawab menjalankan program dalam hal ini program PPM dan seluruh program” pak Haji baik itu Program Bedah rumah program Orang sakit , dan juga program” sarana ibadah Gereja dan masjid dan juga ada bantuan” sedekah dari pak Hj robert itu kita apresiasi sehingga ini merupakan wujud dari tanggung jawab kita bersama untuk mendukung seluruh program PT NHM. tutup Hansed lasa (Endy/red)

TNI/POLRI

Awal Jabat Pangdam, Mayjen Ruruh Silaturahmi dengan Kapolda Maluku

 

Ambon beritasumbernews.com Pangdam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa melalukan lawatan kerja pertamanya ke Mapolda Maluku, Jumat (22/07/2022).

Kedatangan Jenderal nomor satu di Kodam XVI/ Pattimura itu disambut langsung oleh Kapolda Maluku, Irjen Pol Drs. Lotharia Latif di ruang kerjanya.

Dalam silaturahmi tersebut, Pangdam mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan Kapolda beserta jajaran sekaligus memperkenalkan diri sebagai pejabat baru di Maluku. “Terima kasih atas sambutannya yang begitu hangat. Sebagai pejabat baru kedatangan saya hari ini untuk bersilaturahmi, mengawali dinas saya di Maluku. Saya berharap kedepannya jalinan dan sinergitas TNI dan Polri semakin solid. Kodam XVI/ Pattimura siap mendukung Polda Maluku dalam setiap tugas apabila dibutuhkan” ujar Pangdam.

Selain bersilaturahmi antar dua instansi, Pangdam juga menerima paparan dari Kapolda terkait situasi wilayah hukum Polda Maluku. Silaturahmi kemudian diakhiri dengan pemberian cinderamata dari Pangdam kepada Kapolda, dan sebaliknya dilanjutkan dengan foto bersama.

Dalam kunjungan perdana Pangdam ini, sejumlah pejabat turut hadir mendampingi, diantaranya Wakapolda Maluku, Brigjen Pol Drs. Jan De Fretes, Danrem 151/ Binaiya, Brigjen TNI Maulana Ridwan, Asops Kasdam XVI/ Pattimura dan Asintel Kasdam XVI/ Pattimura. (Chey)

Berita

Revisi UU TNI untuk Perkuat Pertahanan Negara dan Profesionalisme Prajurit

beritasumbernews.com – Revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI merupakan langkah strategis untuk memperkuat pertahanan negara, meningkatkan profesionalisme prajurit, serta memastikan supremasi sipil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, hal tersebut disampaikan Kapuspen TNI dalam Keterangan tertulisnya, Sabtu (16/3/2025)

Kapuspen TNI menegaskan bahwa revisi UU TNI ini bertujuan menyempurnakan tugas pokok TNI agar lebih efektif tanpa tumpang tindih dengan institusi lain, dan juga penyesuaian dalam menghadapi ancaman baik ancaman militer maupun nonmiliter. “Revisi UU TNI adalah kebutuhan strategis agar tugas dan peran TNI lebih terstruktur serta adaptif terhadap tantangan zaman,” ujar Kapuspen TNI.

Salah satu poin penting dalam revisi ini adalah pengaturan yang lebih jelas terkait penempatan prajurit aktif di kementerian dan lembaga (K/L) di luar struktur TNI. Kapuspen TNI menegaskan bahwa mekanisme dan kriteria penempatan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan nasional dan tidak mengganggu prinsip netralitas TNI. “Penempatan prajurit aktif di luar institusi TNI akan diatur dengan ketat agar tetap sejalan dengan kepentingan nasional dan tidak menimbulkan tumpang tindih kewenangan,” tegas Kapuspen TNI.

Selain aspek tugas dan peran, revisi ini juga mencakup penyesuaian batas usia pensiun prajurit, mengingat meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia. Kapuspen TNI menyatakan bahwa aturan mengenai batas usia pensiun dilihat dari harapan hidup orang Indonesia yang semakin panjang dan masih produktif sehingga masih dapat berkontribusi bagi negara, sekaligus menjaga keseimbangan regenerasi dalam tubuh TNI, “Kami melihat bahwa penyesuaian batas usia pensiun dapat menjadi solusi agar prajurit yang masih memiliki kemampuan optimal tetap bisa mengabdi, tanpa menghambat regenerasi kepemimpinan di TNI,” jelas Kapuspen TNI.

Kapuspen TNI juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh berita yang sarat kebencian dan fitnah. “TNI mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan dan tidak mudah diadu domba. Stabilitas nasional harus tetap kita jaga bersama,” tegasnya.

Kapuspen TNI juga menegaskan bahwa revisi UU TNI ini menjunjung tinggi supremasi sipil, pernyataan ini juga sejalan dengan pernyataan Panglima TNI pada saat rapat dengar pendapat dengan komisi 1 DPR RI (Kamis, 13/3/ 2025) yang yang menegaskan bahwa supremasi sipil adalah prinsip fundamental dalam negara demokrasi yang harus dijaga dengan pemisahan yang jelas antara militer dan sipil, “TNI berkomitmen menjaga keseimbangan peran militer dan otoritas sipil, dengan tetap mempertahankan prinsip supremasi sipil serta profesionalisme militer dalam menjalankan tugas pokoknya,” ujar Panglima TNI.

TNI berharap revisi UU ini semakin memperkuat profesionalisme dan kesiapan TNI dalam menghadapi berbagai ancaman, serta tetap berada dalam koridor demokrasi dan supremasi hukum.(**)

Pemkot Ambon

Besok, Pemkot Gelar Pasar Murah Songsong Idul Fitri

AMBON, – beritasumbernews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, akan menggelar Pasar Murah menyongsong hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah bagi seluruh umat Muslim di kota ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Josias Loppies, Minggu (16/3/25) di Ambon mengatakan Pasar Murah Pemkot akan digelar di 2 (dua) lokasi yang telah ditentukan, pada tanggal 17 dan 18 Maret 2025.

“Yang pertama akan digelar di kecamatan Nusaniwe, pada Senin (17/3/25) besok, berlokasi di Halaman Kantor Telkom Talake, dan berikutnya Selasa (18/3/25) di kawasan Air Besar, Negeri Batu Merah, kecamatan Sirimau,” ungkapnya.

Dijelaskan Loppies, seperti tahun – tahun sebelumnya, dalam Pasar Murah ini telah dibagikan kupon belanja bagi masyarakat yang membutuhkan, dimana dengan harga Rp 55 ribu mereka bisa mendapatkan 1 rak telur , 1 liter minyak goreng, 1 kaleng susu, mentega sachet 200 gr, 1 Kg terigu dan 1 Kg gula pasir.

Selain itu ada komoditi lainnya yang dijual, yakni beras SPHP Rp 63 ribu /Karung, Cabe rawit Rp. 40 ribu /Kg, Cabe keriting Rp.35 Ribu/Kg, Tomat Rp.15 ribu /kg, Sayur Bayam,Sawi dan kangkung Rp 5 ribu /ikat serta ikan Rp.15 Ribu/ Kg.

“Kupon didistribusikan oleh para ketua-ketua RT di sekitar lokasi yang mana mereka mengetahui persis warga yang ekonominya lemah,” terangnya.

Dirinya menandaskan, kegiatan ini akan dibuka oleh Wali Kota, Bodewin M. Wattimena serta turut dihadiri Wakil Wali Kota Ely Toisuta, Forkopimda Kota, dan jajaran OPD lingkup Pemkot.

“Kepada masyarakat khususnya umat Muslim, diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini, untuk mendapatkan bahan kebutuhan dengan harga murah,” pungkas Loppies ( bs)

Berita

Bentrok Antar Kelompok Pemuda di Malra, Warga dan Anggota Polres Malra Terluka

Ambonberitasumbernews.com – Bentrok antar sekelompok pemuda terjadi di kabupaten Maluku Tenggara, Minggu (16/3/2025) dini hari. Peristiwa ini menyebabkan 16 orang warga dan anggota Polres Maluku Tenggara terluka.

Korban terluka dari warga berjumlah 7 orang. 2 diantaranya meninggal dunia. Sementara korban dari anggota Polres Malra berjumlah 9 orang.

Umumnya, para korban mengalami luka-luka akibat terkena tembakan senapan angin, anak panah dan parang.

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Areis Aminnulla S.IK., M.H, menjelaskan, saling serang menggunakan senjata tajam (parang dan panah) dan senapan angin terjadi antar sekelompok pemuda dari Lorong Karang Tagepe dengan kelompok pemuda dari Lorong Perumda.

Bentrok yang terjadi sekitar pukul 01.10 WIT ini berlangsung di Taman Lendmark, Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).

“Awalnya sekelompok pemuda dari Perumda ingin menyerang pemuda dari Karang Tagepe menggunakan busur panah namun berhasil dibubarkan anggota yang berjaga di Landmark, kemudian kelompok pemuda dari Perumda berkumpul depan kantor DPRD dan ingin menyerang kompleks Ohoijang / Karang Tagepe namun berhasil dihalau oleh Personil Polres Malra,” kata Kombes Areis.

Kedua pihak bersikeras untuk saling serang. Anggota yang berusaha melerai bahkan ikut ditembaki dengan senapan angin, panah dan diparangi oleh Orang Tak Dikenal (OTK).

“Pada pukul 02.10 WIT anggota Reskrim yang hendak melerai massa kemudian diparangi menggunakan senjata parang mengenai bagian kepala,” katanya.

Saat diparangi, anggota kemudian mencoba menangkap pelaku namun diserang dengan panah, dan senapan angin oleh warga yang mengakibatkan sejumlah anggota ikut terluka.

“Saat ini situasi kamtibmas sementara aman terkendali. Terkait penyebab bentrok saat ini tim Reskrim tengah melakukan penyelidikan. Dan untuk pelaku pembacokan terhadap anggota identitasnya sudah dikantongi. Kami menghimbau pihak keluarga agar dapat membawa pelaku ke Polres Malra,” pinta Kombes Areis.

Kombes Areis juga menghimbau kepada masyarakat agar dapat menahan diri. Tim penyidik telah dikerahkan untuk melakukan penyelidikan.

“Siapapun yang terlibat dalam bentrokan tersebut akan ditindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” tegasnya.(chey)

Berita

Gubernur dan Walikota Ambon dan Tokoh Agama se-Maluku Bakal Hadiri Dramatisasi JSHO.

Ambon; beritasumbernews.com -Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Bintang Laut bersama Panitia Jalan Salib Hidup Oikumene (JSHO) mengadakan rapat evaluasi.

Rapat evaluasi ini, ikut melibatkan para panitia JSHO. Tujuan dilaksanakannya rapat evaluasi ini untuk melihat sampai sejauh mana persiapan jalannya JSHO yang akan dilaksanakan pada Hari Sabtu tanggal 19 April 2025 nanti.

Hadir pada rapat evaluasi ini dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) MBL, Bpk Jeck Fofid, MT dan didampingi oleh Ketua Panitia Pelaksana JSHO dan Relly Rosario Tahun 2025, Jemy Retob, S.Pd., M.Pd

Sekilas dari laporan yang disampaikan untuk dilakukan proses pemaparan dari para penanggungjawab kegiatan Dramatisasi JSHO.

Ukam Ohoirat selaku Sutradara memaparkan; sejak dibuka pendaftaran, dramatisasi JAlan Salib Hidup Oikumene (JSHO) banyak orang antusias untuk ikut ambil bagian dari kegiatan ini.

Banyak kawula muda yang mendaftar untuk ikut giat dramatisasi JSHO, kurang lebih 200 orang yang datang dari berbagai tempat, Poka, waiheru, Paso, karpan hingga tempat2 terdekat.

“Mungkin karena kegiatan jalan salib hidup oikumene agak lama vakum, jadi ketika dibuka pendaftara banyak orang yang berminat, kurang lebih 200 orang yang daftar tapi dalam perjalanannya, banyak dicoret karena faktor ketidakhadiran dan faktor-faktor lainnya, “Ungkap Sutradara JSHO, Markus Ukam Ohoirat dalam sebuah rapat evaluasi yang dilaksanakan di gereja Maria Bintang Laut (MBL), Minggu (16/03/25) siang

Kendati begitu dalam perjalanan, banyak dicoret kerena soal disiplin waktu dan rentang kendali lainnya.
Namun jumlah yang sudah paten dan ambil pemeran saat ini, sebanyak 156 terdiri dari 110 orang laki-laki dan peran wanita terdapat 46 orang. Proses persiapan pelatihan sudah 90 persen.

Pihaknya berharap agar proses pelatihan kegiatan ini masi harus mendapat dukungan berbagai pihak pemerintah, demikian halnya dukungan dari para ketua Rukun yang ada di Paroki Santa Maria Bintang Laut Ambon.

Sementara itu Seksi Acara memaparkan kalau sejumlah pejabat gereja baik dari Gereja Protestan (GPM) Maluku, kalangan tokoh agama gereja-gereja dominasi dan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku serta Forkopimda Maluku dan Forkopimda kota Ambon diundang untuk ikut ambil bagian dari kegiatan ini. termasuk Gubernur

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa SH,.LLM, nantinya dipercayakan membuka acara jalannya Dramatisasi Jalan Salib Hidup Oikumene sekaligus membawa sambutan pada kegiatan Akbar ini. Sedangkan Walikota Ambon dijadwal akan menutup kegiatan JSHO.

Kegiatan ini direncanakan diawali atau Start dari gereja Katradal Ambon Batu Meja, melintasi sejumlah ruas jalan utama hingga finish di Kompleks Catolik Center yang bersebelahan dengan gereja Santa Maria Bintang Laut Benteng Ambon.

Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) MBL, Bapak Jeck Fofid berharap, DPP dan panitia ikut membantu mensukseskan kegiatan JSHO ini.

“Kegiatan evaluasi sebagai bagian dari dukungan kita untuk ikut berpartisipasi didalamnya; berpartisipasi dengan memberikan kontribusi nyata, “pinta Fofid.

Panitia Jalan Salib Hidup Oikumene berharap, ada dukungan penuh dari semua pihak guna mensukseskan kegiatan Paskah Agung ini.

“Sebagai Ketua Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Bintang Laut Ambon menyampaikan permohonan maaf kepada warga kota Ambon, apabila pada Hari H-nya nanti, ada ruas jalan tertentu yang dipakai untuk Jalan Salib Hidup Oikumene, ” pinta Jeck Fofid, Ketua DPP Santa Maria Bintang Laut Ambon.

Sebagai referensi; Kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus adalah periode akhir kehidupan Yesus sebelum penyaliban-Nya di Gunung Kalvari. Kisah ini merupakan bagian penting dari doktrin “Sejarah Keselamatan” Kristen.
Unsur-unsur kisah sengsara Yesus Kristus:
– Perjamuan Terakhir.
– Penderitaan di Taman Getsemani
– Penangkapan Yesus oleh Yudas
– Pemeriksaan dan kutukan Yesus oleh orang-orang Yahudi
– Pengadilan di hadapan Pilatus

Penyaliban Yesus
Makna kisah sengsara Yesus Kristus:
– Mengajarkan pentingnya pengampunan dosa
– Memperlihatkan bagaimana Allah memberikan pengampunan
– Membuktikan kesetiaan dan ketaatan Yesus kepada Allah Bapa
– Yesus menganggap kematian-Nya bukan sebagai hukuman, tetapi pengorbanan mulia demi keselamatan umat manusia.(Komsos.MBL).

Ragam

Dunia Pendidikan Maluku Kelam, Gubernur Maluku Diminta Segerah Gantikan Para Pejabat di Dinas Pendidikan Promal.

AMBONberitasumbernews.com – Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku,.Yuspi Tuarita, menghindari problem mutasi para guru sertifikasi yang dilakukan di tahun 2023 silam.

Sejumlah guru yang dimutasi itu, bagian dari proyek “Proyek Tidak Berkeadilan, yang dijalankan tanpa mempertimbangkan ketersedian ruang belajar (bimbel) yang disediakan bagi para guru yang berpredikat “Guru Sertifikasi”.

Guru Sertifikasi adalah guru yang telah mendapatkan sertifikat pendidik setelah memenuhi standard profesional. Tapi ini kemudian melalui kebijakan dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Maluku oleh Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) sengaja dan/atau melakukan proses mutasi untuk melemahkan para guru tersebut dari sisi proses belajar mengajar di kelas. Padahal tujuan dari seorang guru bersertifikasi adalah meningkatkan kesejahteraan guru, meningkatkan jenjang karier sekaligus mendapatkan tunjangan profesi dari pemerintah. Tapi fakta yang terjadi proses mutasi dikeluarkan dengan dasar pertimbangan yang tidak jelas. Bahkan terindikasi guru yang dimutasi proses pencetakan tanggal lahir memang sengaja dibuat untuk mempercepat proses pensiun lebih awal dari guru-guru tersebut.

“Mohon maaf konfirmasi terkait apa bang? terkait dengan mutasi baiknya langsung dengan pak kasubag kepegawaian jua, “Ujar Kabid GTK Yuspi Tuarita kepada Laskar Maluku.com melalui pesan singkatnya, Senin (10/3/25) pagi.

Lalu apa kata kepala Subbagian Kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Hendra Parry.

Hendra Parry katakan, proses mutasi kepada para guru-guru tersebut, samasekali tidak ia ketahui. Pasalnya ketika terjadi mutasi dirinya belum menempati Kepala Sub kepegawaian.

“Oh kalau tahun 2023 Beta (saya) belum disini (dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku red). Beta dilantik sebagai Kasubag itu 18 April 2024, jadi segala mutasi sebelum tanggal beta dilantik Beta seng tau (saya tidak tau samasekali), “jelas Hendra Parry Kasubag kepegawaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.

Kendati mengaku tidak mengetahui proses mutasi dimaksud, akan tetapi menurut Hendra, apabila ada mutasi terjadi, berarti ada tahapan-tahapan yang sudah dilewati.

“Nanti b lihat dulu kronologisnya kenapa sampai ybs ini di mutasi. Karna sampai di mutasi berarti ada tahapan2 yg sudah di lewati, tapi Beta blm ada di dinas pada saat itu, “ingat Hendra Parry melalui pesan WashAppnya, Senin (10/3/25) sore.

Sementara itu terkait dengan SK mutasi guru SMK Negeri 7 Ambon ke SMK Negeri 4 Ambon, oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepsek SMKN-7 Ambon berpendapat, kalau dirinya tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan mutasi. Namun proses itu, kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Maluku.

“Kalau merasa bahwa kepala sekolah suruh mutasi itu salah, itu bukan tupoksi saya, itu kewenangan dinas, kami hanya menjalankan eksekusi keputusan Dinas berdasarkan SK yang di keluarkan,” ingat La Uju, S. Pd, Plt Kepsek SMKN-7 Ambon Talake, Kecamatan Nusaniwe kota Ambon Provinsi Maluku ini, seraya mengingatkan bahwa
SK mutasi dikeluarkan oleh Dinas atas persetujuan gubernur Maluku.

“Bahwa SK mutasi yang dikeluarkan oleh dinas itu ditandatangani oleh Gubernur, bukan kepala sekolah yang tandatangan, tapi atas dasar itu mereka di pindahkan, “ingat La Uju.

Ketika disinggung soal kesalahan cetak tanggal lahir guru yang dimutasikan?

PLT Kepsek SMK Negeri 7 Ambon tidak bisa memastikan kebenaran tanggal lahir tersebut. Bahkan dirinya sendiri tidak mengetahui guru yang dimaksud. Apabila dia mengetahui nama guru dimaksud, tentu akan dilakukan pengecekan pada biodata guru bersangkutan. Ini dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran soal tanggal lahir dari guru tersebut. Sebab dari SK mutasi itu, guru atas nama Christina Noya S.Pd tertera tanggal lahir pada 19 April 1972, Padahal guru ini, memiliki tanggal lahir pasti adalah pada tanggal 13 Juni 1981

Kondisi ini yang membuat ibu Noya merasa ada sesuatu mal administrasi yang dilakukan oleh dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Maluku.
Mutasi tersebut bisa saja dilakukan berdasarkan faktor ketidaksukaan, jika seorang pengajar jelih mengkritisi kebijakan kurang populer dan atau tertutup dari praktek tranparansi.

Maladministrasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku kepada sejumlah Guru yang telah dimutasi ini dilihat semacam ada proyek baru yang diciptakan oleh dinas pendidikan, yang menyebabkan dunia pendidikan jadi kelam sebagai akibat dari kebijakan gelap.

Terkait dengan berbagai Kebijakan keliru dan kelam ini, berdampak langsung terhadap sistem dunia pendidikan Maluku yang kini berada pada peringkat 33 dari 38 provinsi di Indonesia. Jadi wajar kalau gubernur dan wakil gubernur Maluku untuk segerah menggantikan seluruh para pengambil kebijakan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku. (Asa)

Berita

Mengurai Mutasi yang di Lakukan Dinas Pendidikan.

beritasumbernews.com – Sebelum berlangsung proses pemilihan Legislatif Rabu 24 Februari 2024 lalu, ada semacam test kuesioner dalam bentuk pertanyaan diajukan oleh orang atau kelompok guru tertentu mengajukan pertanyaan siapa pilihan anda? Ada yang langsung memberikan pilihan ini dan itu tapi ada juga yang mengarah ke sasaran calon legislatif dimaksud, “tranparansi adalah harus pilihannya ibu Widya Murad Ismail, tapi jika diluar itu dan mengeluarkan perkataan yang tidak sejalan dengan kelompok dan atau guru tentu, akan menjadi catatan hitam yang siap di mutasi.

Bukan main peran yang tentu menyalahi kebebasan berpikir, berbicara dan kebebasan menentukan pilihan.

Jika ditelisik lebih jauh alasan guru dimutasi pasca pileg, lantaran tidak sejalan, tidak sepaham, searah dalam menentukan pilihan maka kondisi yang diciptakan dengan dalil, “Guru dipindahkan dengan tujuan pemerataan”. Berikut anda (guru mutasi red) dimutasikan karena terdapat aturan baru.

Benarkan ada aturan yang dikeluarkan Menpan dan atau BKN RI misalnya soal mutasi ini.?

Apabila guru dimutasi dari satu sekolah asal ke sekolah lain dengan tujuan pemerataan; itu artinya sekolah menjadi tempat tujuan pindah samasekali tidak ada guru kelas dan atau guru mata pelajaran tertentu. Berikutnya jika seorang guru dipindahkan dan/ atau dimutasi sesuai aturan harus diberikan sanksi atau terguran tertulis melalui tahapannya. Tapi yang aneh, tanpa ada kesalahan pasti, seenak guru dipindahkan tanpa dia melakukan kesalahan fatal.
Kondisi semua ini terungkap ketika sejumlah guru mutasi dengan berpredikat *”Guru Sertifikasi”* mempertanyakan nasib mereka, alasan mendasar mereka dipindahkan (dimutasi), ketika hal itu ditanyakan ke Plt Kadis, Insum Sangadji. Dalam dialog itu, PLt Kadis katakan bahwa anda-anda dipindahkan sebagai bagian dari unsur pemerataan guru dan alasan kedua adalah ada aturan terbaru.

Penjelasan dari Plt Kadis , dari konteks lapangan sangat berbeda jauh dari apa yang disampaikan, bagaimana tidak para guru ketika proses mutasi mereka telah menjalankan apa yang menjadi keinginan pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.

Kenyataan yang didapat para guru mutasi di lapangan adalah ;
Pertama unsur pemerataan yang didalilkan, ternyata disana tersedia para guru kelas mantap dengan guru bidang studi. Kedua guru yang kekurangan jam mengajar misalnya dipindahkan ke sekolah yang benar-benar memiliki ruang belajar sesuai standar bimbel. Artinya jika guru sertifikasi dengan ketentuan mengajar dalam seminggu harus 24 jam, sesuai ketentuan nya, digeserkan ke sekolah tujuan yang kurang jam mengajar.

“Nah kalau guru sertifikasi misalnya untuk penuhi standar 24 jam mengajar dalam seminggu misalnya, harus keluar kan receh untuk operator sekolah supaya bisa dapat tambahan jam mengajar. Ini kondisi yang diciptakan oleh kelompok-kelompok terkait di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku.

Praktek yang sudah dan yang telah dijalankan ini apabila tidak diamputasi maka dunia pendidikan Maluku terus dan terus berdampak kepada dunia pendidikan dengan *” STATUS KELAM dan GELAP”* peringkat pendidikan kita tidak pernah bergeser dari rangking 33 dari 38 provinsi di Indonesia.
Kenapa pendidikan provinsi ini terus tidak alami kemajuan, karena terdapat perencanaan keliru, karena orang yang ditempatkan disana dalam jabatan strategis, tidak memiliki spesifikasi dunia pendidikan, mereka ditempatkan karena faktor kedekatan, keluarga, tim kerja dan tim sukses, faktor berikutnya adalah orientasi proyek dan urusan setoran tunai yang harus dipenuhi orang-orang yang duduk dalam jabatan tersebut. Jadi wajar kepala sekolah dengan status Plt, bekerja kurang transparan, belanja kelengkapan sekolah harus sendiri, laporan pertanggungjawaban dana bos, dikerjakan sendiri tanpa libatkan tim di sekolah. Wajar saja kalau di sekolah – sekolah tertentu di dalam kota Ambon, para Plt Kepsek ini digelar *’OKB (ORANG KAYA BARU) menonjolkan dan atau memarkan mobil baru, kendaraan plat hitam maupun plat kuning, ini semua menjadi temuan para orang tua siswa yang mencermati kehidupan para Plt Kepsek ini.

Faktor Ex berikutnya yang ditemukan para guru mutasi ini, bahwa ada guru yang benar-benar melakukan kesalahan dan wajar untuk menerima sangksi misalnya,, Bahkan hingga menerima sidang disiplin kode etik, eh malah malah tidak dipendahkan tetapi guru yang tidak ada kesalahan dimutasikan. Problem-problem yang dialami para guru-guru sebaiknya melalui Komisi IV melakukan TiM khusus untuk lakukan pendalaman guna mengetahui benar tidaknya apa menjadi keresahan para guru dan keresahan orang tua murid pada beberapa sekolah yang bisa jadi referensi komisi IV DPRD Provinsi Maluku. Proses ini segerah diwujudkan untuk mengurai proyek-proyek mutasi di dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Maluku yang kini dijabat oleh Plt Kadis, JoiSangadji.

Berita

Ucok Suamoleh Dan Rombongan Koperasi Di usir dari Negri Kaiely Oleh Raja dan masyarakat.

Kaielyiberitasumbernews.com – Penolakan keras terhadap rencana masuknya aktivitas koperasi tambang menggema di Negeri Kaiely, Kecamatan Teluk Kaiely, Maluku. Gelombang penolakan ini dipimpin langsung oleh Raja Kaiely, Abdulah Wael, yang dalam tatanan adat masyarakat Maluku memiliki kedudukan sentral sebagai pemimpin negeri dan penjaga adat. Bersama puluhan pemuda Negeri Kaiely dan didampingi oleh Ibrahim Wael, seorang tokoh adat terkemuka, Raja Abdulah Wael dengan tegas menyatakan sikap menolak segala bentuk aktivitas pertambangan yang akan dilakukan oleh koperasi di wilayah mereka pada Sabtu, 15 Maret 2025.

Di tengah suasana yang penuh semangat perlawanan, Raja Abdulah Wael dan para pemuda menyampaikan tuntutan mereka secara langsung kepada Kepala Desa Kaiely, Umar Taramun. Mereka meminta dengan sungguh-sungguh agar Kepala Desa tidak memberikan izin atau menerima kehadiran koperasi tambang dalam bentuk apapun yang berpotensi melakukan pengolahan sumber daya tambang yang menjadi hak milik Negeri Kaiely. Penolakan ini didasari oleh kekhawatiran akan dampak buruk yang mungkin timbul akibat aktivitas pertambangan terhadap lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat adat.

Massa yang berkumpul juga mendesak agar rombongan yang mengatasnamakan diri dari sepuluh koperasi tambang, yang dikoordinatori oleh Ruslan Suamoleh (akrab disapa Ucok) beserta rekan-rekannya, untuk segera meninggalkan Negeri Kaiely dan kembali ke tempat asal mereka di Namlea, Kabupaten Buru. Bahkan, masyarakat dengan tegas melarang kelompok tersebut untuk kembali lagi ke Negeri Kaiely di masa mendatang. Alasan utama penolakan ini adalah karena masyarakat Negeri Kaiely merasa tidak pernah mendapatkan informasi atau sosialisasi yang memadai mengenai keberadaan dan rencana operasional koperasi-koperasi tambang tersebut.

Ketidakjelasan informasi dan kurangnya komunikasi dari pihak koperasi tambang menjadi salah satu pemicu utama penolakan ini. Masyarakat adat Negeri Kaiely memiliki hak untuk mengetahui secara detail mengenai rencana pembangunan dan aktivitas apapun yang akan dilakukan di wilayah mereka, terutama yang berpotensi mengubah lanskap alam dan tatanan sosial. Ketiadaan sosialisasi yang transparan menimbulkan kecurigaan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat, sehingga mereka mengambil sikap tegas untuk menolak kehadiran koperasi tambang tersebut.

Lebih lanjut, Ibrahim Wael, yang juga merupakan pemilik sah areal “ketel” di kawasan pertambangan Gunung Botak, mengungkapkan kekecewaannya karena merasa tidak pernah dihiraukan oleh pihak koperasi-koperasi tersebut. Ia menyayangkan sikap koperasi yang seolah-olah menganggap lokasi tambang Gunung Botak sebagai daerah tanpa pemilik. Padahal, menurut Ibrahim Wael, seluruh masyarakat di dataran Waiapo sejak lama telah mengetahui bahwa lahan “ketel” tersebut adalah milik dirinya beserta keluarga besarnya di Negeri Kaiely. Pernyataan ini semakin memperkuat alasan penolakan masyarakat terhadap kehadiran koperasi tambang yang dianggap tidak menghargai hak kepemilikan tanah adat.

Penolakan terhadap koperasi tambang ini juga mencerminkan kuatnya ikatan masyarakat adat Kaiely terhadap tanah leluhur mereka. Bagi masyarakat adat, tanah bukan sekadar aset ekonomi, melainkan juga memiliki nilai spiritual dan budaya yang mendalam. Tanah adalah warisan dari para leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Masuknya aktivitas pertambangan dikhawatirkan akan merusak warisan tersebut dan menghilangkan identitas serta kearifan lokal masyarakat.

Sikap tegas Raja Kaiely yang didukung penuh oleh para pemuda dan tokoh adat menunjukkan soliditas masyarakat dalam mempertahankan hak atas tanah dan sumber daya alam mereka. Penolakan ini menjadi preseden penting bagi daerah lain yang menghadapi ancaman serupa dari pihak-pihak yang ingin mengeksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan hak-hak masyarakat adat dan dampak lingkungan. Suara dari Negeri Kaiely ini menjadi representasi dari perjuangan masyarakat adat di berbagai wilayah Indonesia yang berupaya melindungi tanah dan budaya mereka dari kepentingan eksploitasi.

Penolakan Koperasi Tambang: Masyarakat Adat Kaiely Bersatu Pertahankan Hak

Inti dari penolakan koperasi tambang di Negeri Kaiely terletak pada kuatnya kesadaran masyarakat akan hak atas tanah adat dan sumber daya alam yang mereka miliki secara turun-temurun. Raja Kaiely, sebagai representasi dari kekuasaan adat dan simbol persatuan masyarakat, mengambil peran sentral dalam memimpin gerakan penolakan ini. Dalam konteks masyarakat adat Maluku, seorang Raja bukan hanya sekadar kepala pemerintahan, tetapi juga merupakan pemimpin spiritual dan penjaga nilai-nilai luhur adat istiadat. Keputusannya mencerminkan aspirasi dan kepentingan seluruh masyarakat Negeri Kaiely.

Ketiadaan informasi dan sosialisasi yang jelas dari pihak koperasi tambang menjadi faktor krusial yang memicu kemarahan dan penolakan masyarakat. Masyarakat adat berhak untuk mendapatkan penjelasan yang komprehensif mengenai rencana aktivitas pertambangan, termasuk potensi dampak positif dan negatifnya terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Kurangnya transparansi dari pihak koperasi menimbulkan kecurigaan bahwa ada maksud tersembunyi yang dapat merugikan masyarakat Kaiely.

Selain itu, persoalan kepemilikan lahan “ketel” di Gunung Botak yang diakui oleh masyarakat sebagai milik Ibrahim Wael dan keluarganya semakin memperkuat alasan penolakan. Pihak koperasi tambang dinilai tidak menghargai hak kepemilikan tanah adat dan bertindak seolah-olah wilayah tersebut tidak bertuan. Sikap ini dianggap sebagai bentuk pengabaian terhadap hukum adat dan kearifan lokal yang berlaku di Negeri Kaiely.(**)

TNI AL

Lanal Aru Berbagi”, Letkol Sriadi Ajak Prajurit Lanal Aru Bagi-bagi Takjil Berbuka Puasa

beritasumbernews.com – Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal Aru) dalam rangka Puasa Ramadhan 1446 H menggelar berbagi Takjil berbuka puasa untuk para pengendara, pejalan kaki yang melintas tepatnya di depan kantor Makotis Lanal Aru Jumat (14/04/2025).

Komandan Lanal Aru, Letkol Laut (P) Sriadi, S.E., M.Tr.Opsla mengatakan bahwa kegiatan berbagi Takjil berbuka puasa ini dilaksanakan setiap tahun pada Bulan Ramadhan di depan Makotis Lanal Aru, ini momentum yg tepat utk berbagi Takjil.

“Kegiatan berbagi Takjil ini merupakan bentuk kepedulian antar sesama di bulan Ramadhan 1446 Hijriah bulan penuh berkah dan diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya umat muslim yang akan melaksanakan berbuka puasa” ujar Danlanal Aru.

Pada kegiatan tersebut, Danlanal Aru di dampingi Ketua Jalasenastri Cabang 4 korcab IX Dja III Lanal Aru Ny. Ema Sriadi bersama Perwira Staf Lanal Aru, Prajurit Lanal Aru beserta Ibu-ibu pengurus Jalasenastri Cabang 4 korcab IX Dja III Lanal Aru.
(Chey)

Berita

Lewat Cukur Gratis, Satgas Damai Cartenz Jalin Kedekatan dengan Anak-anak di Lanny Jaya

Lanny Jaya –  beritasumbernews.com Personel Satuan Tugas (Satgas) Tindak Operasi Damai Cartenz 2025 menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat dengan mengadakan kegiatan cukur rambut gratis bagi anak-anak di Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.

Kegiatan yang bertajuk Pangkas Rambut Anak-anak Papua ini berlangsung di Pos Blukar 6.7, Tiom, pada Jum’at (14/3).

Kegiatan ini berawal ketika sekelompok anak melintas di depan pos saat jam pulang sekolah. Personel yang sedang piket menyapa mereka dan menanyakan tujuan mereka. Setelah mengetahui mereka hendak pulang, personel menawarkan cukur rambut gratis karena melihat rambut mereka sudah panjang dan mengingat harga pangkas rambut di daerah tersebut cukup mahal.

Tawaran ini disambut antusias oleh anak-anak, dan mereka pun menjalani proses cukur rambut yang dilakukan oleh Bharatu Pauola Abilio Dacosta.

Wakaops Damai Cartenz 2025 Kombes. Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan humanis yang dilakukan aparat keamanan di Papua.

“Kegiatan ini bukan sekadar memotong rambut, tetapi juga menjadi ajang interaksi dan kebersamaan antara anggota kami dengan anak-anak dan masyarakat sekitar. Kami ingin menunjukkan bahwa kehadiran Polri tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk berbagi kepedulian dan membantu masyarakat,” ujar Kombes. Pol. Adarma Sinaga.

Anak-anak yang ikut kegiatan ini mengaku senang karena bisa mendapatkan potongan rambut gratis tanpa harus mengeluarkan uang. Momen ini pun mempererat hubungan antara aparat keamanan dan warga setempat.

Satgas Damai Cartenz 2025 terus mengedepankan strategi soft approach dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Papua. Berbagai kegiatan sosial, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, dan bantuan kemanusiaan, terus dilakukan guna membangun rasa percaya masyarakat terhadap aparat keamanan dan menciptakan situasi yang lebih kondusif di wilayah Papua.(**)

Polri

Polri Akan Tegas Tindak Preman Berkedok Ormas yang Ganggu Investasi

Jakartaberitasumbernews.com -Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menegaskan kesiapannya untuk menindak tegas oknum organisasi masyarakat (ormas) yang terlibat dalam aksi premanisme dan menghambat iklim investasi di Tanah Air. Polri berkomitmen untuk memastikan dunia usaha terbebas dari ancaman kelompok tertentu yang menyalahgunakan nama ormas demi kepentingan pribadi atau kelompok.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa Polri tidak akan mentoleransi segala bentuk premanisme yang mengancam investasi dan stabilitas ekonomi nasional.

“Sesuai komitmen Kapolri, Polri akan menindak tegas aksi premanisme berkedok ormas. Tidak boleh ada oknum yang menggunakan nama ormas untuk melakukan pemerasan, pungutan liar, atau aksi yang merugikan dunia usaha serta menghambat investasi,” ujar Brigjen Pol. Trunoyudo dalam keterangannya, Jumat (14/3).

Polri menegaskan bahwa sebelum melakukan penindakan hukum, pihaknya selalu mengedepankan langkah preventif dan pre-emtif. Upaya ini dilakukan melalui sosialisasi, pembinaan, serta koordinasi dengan berbagai pihak agar ormas tidak terjebak dalam tindakan melawan hukum.

“Selain tindakan represif melalui penegakan hukum, Polri juga melakukan pendekatan preventif dan pre-emtif dengan memberikan pemahaman kepada anggota ormas agar tidak menyalahgunakan keorganisasian nya. Pembinaan ini penting agar mereka bisa berkontribusi secara positif dalam menjaga ketertiban dan mendukung iklim investasi yang kondusif,” jelasnya.

Selain itu, Polri juga gencar melakukan edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait tolak aksi premanisme yang berkedok ormas. Langkah ini bertujuan agar masyarakat lebih memahami modus-modus yang digunakan oknum tertentu untuk melakukan pemerasan atau tindakan intimidatif terhadap dunia usaha.

“Kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat dan para pelaku usaha agar lebih waspada terhadap aksi premanisme berkedok ormas. Dengan adanya pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat berperan aktif dalam mencegah dan melaporkan setiap bentuk gangguan terhadap investasi,” tambahnya.

“Setiap laporan dari pengusaha dan investor akan kami tindaklanjuti dengan serius. Polri tidak akan ragu menindak oknum anggota ormas yang berperilaku preman dan menghambat investasi di Indonesia,” tegas Brigjen Pol. Trunoyudo.

Polri mengimbau seluruh pengusaha dan masyarakat agar tidak ragu melaporkan segala bentuk pemerasan, intimidasi, atau gangguan terhadap investasi yang dilakukan oleh oknum anggota ormas tertentu.

“Kami menjamin perlindungan bagi pelapor dan akan menindaklanjuti setiap laporan secara profesional. Jangan takut untuk melapor jika merasa dirugikan oleh praktik premanisme oknum anggota ormas, masyarakat dan pengusaha dapat melaporkan melalui hotline layanan Kepolisian 110 untuk melaporkan segala bentuk gangguan keamanan dan tindak premanisme,” tegasnya.

Dengan kombinasi pendekatan preventif, pre-emtif, edukasi kepada masyarakat, dan penegakan hukum yang tegas, Polri berharap dapat menciptakan iklim investasi yang lebih aman, kondusif, dan bebas dari gangguan oknum anggota ormas yang merugikan dunia usaha serta perekonomian nasional.(**)