Wagup Pimpin Komfrensi Pers Bicarakan Rencana Kunker Pemda Jatim Ke Maluku, Dalam Gagasan Kerja Sama Untuk Investasi Dan Perdagangan.

Daerah

Ambon,beritasumbernews.com

Atas arahan pak Gubernur Maluku, Pemerintah Provinsi Maluku menggagas kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk investasi dan perdagangan.

Dan hari ini dari perwakilan Pemprov Maluku, Kepala Dinas Kehutanan dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku, Memperkuat jaringan pasar antara Jatim dan Maluku sehingga neraca perdagangan tidak terlalu jauh.

Sekarang produk-produk Jatim yang dikirim ke Maluku itu nilainya 2.14 triliun tapi barang-barang Maluku yang dikirim ke Jatim baru 251 miliyar, Nah bagaimana supaya pasar ini lebih diperluas. Dan kemudian bagaimana investor dari Jatim bisa melihat potensi-potensi yang ada di Maluku.

Kemudian, jangan sampai di Jatim ini ada potensi bahan baku impor yang selama ini Jatim mengimpor bahan baku itu sekitar 78 persen, Diharapkan nanti, untuk masing-masing sektor seperti perikanan.

Intinya, hampir semua potensi di Maluku ternyata merupakan komoditi ekspor kita di Jatim,Kemudian SNI, banyak produk-produk dari luar pulau itu belum di SNI sehingga tidak bisa masuk di pasar global.

Nah kami punya pendekorasi. Pendokorasi itu adalah setiap produk-produk akan dimasukan ke pendokorasi untuk dicek perizinan ya SNI nya baru diantar ke pasar,Dan desain kemasannya, Kerjasama untuk produk lokal kita seperti minyak kayu putih itu belum standarisasi SNI.

Jadi harus distandarisasi sehingga bisa dijual dan diterima di pasar-pasar yang profesional dan lebih besar,Jadi kerjasama ini akan kita saling adopsi antara Maluku dan Jatim.

Ditengah pandemi seperti saat ini, pasar domestik kita menjadi potensi yang sangat besar. Dan hal itu juga telah disampaikan Gubernur kepada kami agar Maluku kedepannya bisa berakselerasi khususnya di dalam peningkatan daya saing ekonomi kita di Provinsi Maluku.

Nanti seluruh produk-produk kita di Maluku akan dibranding khususnya untuk produk UMKM yang selama ini menjadi dorongan kita di antar daerah ini kita memerlukan value ya yakni produknya harus berSNI.

Seperti minyak kayu putih yang harus dibranding sehingga mempunyai produk yang terlegitimasi dan nilai jual yang makin tinggi, Dan kita juga akan mempermudah dalam konektivitas pemasarannya supaya Maluku ke Jatim biaya kirimnya bisa lebih efisien dan menghasilkan keuntungan yang aman. (Ona)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *