Jakartaberitasumbernews. com Otoritas Jasa Keuangan terus berupaya memperkuat stabilitas sektor jasa keuangan yang inklusif guna mendukung program prioritas pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
OJK juga menyatakan optimistis kinerja sektor jasa keuangan di 2025 akan tetap positif sejalan dengan tantangan dan peluang yang dihadapi serta kebijakan-kebijakan yang akan diambil.

“Kami optimistis kinerja sektor jasa keuangan di tahun 2025 akan berlanjut,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025 yang digelar di Jakarta dan dihadiri ratusan pelaku industri jasa keuangan, serta sejumlah pimpinan kementerian/lembaga.

Dalam PTIJK itu, selain menyampaikan laporan pelaksanaan tugas pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan, OJK juga meluncurkan Indonesia Anti Scam Center (Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan) dan Sistem Informasi Pelaku di Sektor Keuangan (Sipelaku) sebagai upaya OJK untuk melindungi masyarakat dan terus memperkuat integritas sektor jasa keuangan.

Mahendra dalam kesempatan itu menjelaskan empat kebijakan prioritas OJK di 2025 untuk menjaga sektor jasa keuangan (SJK) agar tetap resilient sehingga mampu memberikan daya ungkit yang lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi.

Optimalisasi kontribusi SJK dalam mendukung pencapaian target program prioritas Pemerintah.

OJK mengarahkan IJK mengambil peran mendorong pertumbuhan antara lain melalui perluasan pembiayaan bagi program prioritas nasional yang juga menjadi bagian dari strategi bisnis IJK:
a. Dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan ketahanan
pangan, diberikan melalui:

1) Kemudahan akses pembiayaan dengan skema penyaluran kredit dan
penjaminan khusus kepada petani dan UMKM, serta pengembangan
produk asuransi parametrik, seperti bayar waktu panen (yarnen),
supply chain financing dan project financing, produk Asuransi Usaha
Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS).

2) Kolaborasi antara Kantor OJK di daerah dengan Pemerintah Daerah
juga akan ditingkatkan untuk mengembangkan ekosistem pembiayaan
komoditas unggulan daerah dalam rangka memperkuat ketahanan (chey)