Ambon, beritasumbernews.com (Purn) Drs Murad Ismail, mengikuti kegiatan virtual zoom dikediamnya dengan tema “Info BMKG Kawal Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, Bersama Presiden Republik Indonesia (RI)”.
Jokowidodo, Para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan seluruh jajaran BMKG dari pusat sampai ke daerah.
Presiden Jokowi mengatakan, peringatan BMKG digunakan sebagai rujukan dalam pengambilan keputusan pemerintah di berbagai sektor. Informasi BMKG, lanjutnya, seperti kekeringan, cuaca ekstrem, gempa, dan kualitas udara, harus menjadi perhatian dan acuan berbagai sektor dalam merancang kebijakan dan pembangunan.
“Sekali lagi, kebijakan nasional dan daerah harus betul-betul sensitif dan antisipatif terhadap kerawanan bencana. Karena itu, saya meminta agar sinergi dan kolaborasi antara BMKG dengan kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah harus terus diperkuat,” katanya.
Menurut Presiden Jokowi, BMKG harus mampu memberikan layanan informasi yang akurat, yang dapat diperoleh dengan cepat dan mudah.
Sehingga informasi dan data dari BMKG tersebut bisa digunakan oleh kementerian dan lembaga, serta pemerintah daerah dalam merancang kebijakan dan merencanakan pembangunan.
“Tingkatkan terus kapasitas manajemen penanggulangan dan adaptasi bencana, terutama di tingkat daerah dari tingkat kelurahan, desa, hingga provinsi,” katanya.
Lebih lanjut, kata Presiden Jokowi, diperlukan desain manajemen yang jelas yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat, sejak fase prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana.
Manajemen ini juga perlu distimulasi dan dilatih sehingga ketika terjadi bencana kita sudah sangat siap, langsung bekerja dengan cepat.
“Lakukan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat, terutama masyarakat di wilayah rawan bencana. Kesiagaan dan ketangguhan masyarakat atas ancaman bencana perlu terus ditingkatkan.
Budaya kesiagaan harus melembaga dalam keseharian masyarakat, manfaatkan juga kearifan lokal yang sudah ada dalam masyarakat untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana,” kata Presiden Jokowi.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi secara khusus meminta BMKG bukan hanya menyampaikan informasi cuaca, iklim, gempa, dan tsunami yang lebih cepat dan dengan jangkauan yang lebih luas pada masyarakat, tetapi bersinergi bersama BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mengedukasi masyarakat bagaimana bersiap menghadapi bencana.
“Masyarakat juga perlu diedukasi untuk mencari dan memanfaatkan informasi yang benar, yang disediakan oleh sumber-sumber resmi, sehingga tidak mudah terjebak pada kabar dan berita-berita bohong,” kata Presiden Jokowi.
Selain itu Gubernur Maluku menambahkan, dengan tantangan yang semakin meningkat, maka kita harus meningkatkan ketangguhan kita dalam menghadapi bencana, menguatkan manajemen penanganan bencana, dan meningkatkan kemampuan untuk mengantisipasi dan mitigasi bencana untuk mengurangi risiko korban jiwa, kerusakan, dan kerugian harta benda.
Gubernur berpesan, Semoga kita dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk melewati setiap tantangan yang hari ini di hadapi oleh Rakyat Maluku, baik dalam situasi hujan yang mengakibatkan longsor dan banjir serta pandemi Covid-19 yang kian tak menentu.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut mendampingi Gubernur Maluku, PLH Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Ir. sadli Ie, Kadis Kominfo, Sammy Huwae, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, Hendrik Far Far dan Kepala Bappeda Anton Lailossa. (Rdks)