Sorong,beritasumbernews.com
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Sorong, Ruddy R. Laku, S.Pi.,MM, Jumat (25/6/2021) menegaskan, masyarakat Kota Sorong diminta untuk tidak lagi melakukan kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa.
“Kepada masyarakat Kota Sorong yang masih sering kumpul-kumpul tanpa memperhatikan protokol kesehatan, saya berharap agar mulai saat ini menghindari kegiatan yang mengumpulkan massa,” tegas Jubir.
Penegasan ini terkait dengan meningkatnya kasus terkonfirmasi positif di Kota Sorong akhir-akhir ini. Disebutkan, dalam perkembangannya, pasien Covid-19 yang sedang di rawat di Rumah Sakit hingga saat ini bertambah menjadi 82 orang.
Ke-82 pasien tersebut tersebar di lima rumah sakit yaitu, 19 orang dirawat di Rumah Sakit Rujukan Covid-19, 24 orang di Rumah Sakit Sele Be Solu, 3 orang di Rumah Sakit Pertamina, 31 orang di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dan 5 orang di RSUD Kabupaten Sorong.
“Untuk saat ini, di Rumah Sakit Sele be Solu sudah melebihi kapasitas daya tampung untuk perawatan pasien Covid-19. Ada kurang lebih 3 orang yang sementara masih menunggu di IGD untuk di tempatkan pada ruang isolasi,” jelas Jubir.
Dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Sorong agar tetap waspada dan tidak lengah. Masyarakat diminta untuk tidak berpikir bahwa virus Covid-19 sudah tidak ada lagi di Kota Sorong. Penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 18 orang menjadi bukti bahwa virus Corona masih ada di Kota Sorong.
“Mari kita tetap pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan menghindari kerumunan untuk kepentingan kita sendiri. Kalau kita tertular dan terkonfirmasi positif, kita akan bawa pulang dan keluarga kita juga jadi korban dari penyebaran virus Covid-19 di Kota Sorong,” imbau Jubir.
Berikut ini wawancara singkat dengan Jubir Satgas Covid-19 Kota Sorong tentang perkembangan Covid-19 di Kota Sorong:
Di tanyakan” Terkait dengan peningkatan pasien di Rumah Sakit, apakah ini menandakan bahwa angka penyebaran Covid-19 mulai meningkat di Kota Sorong?
Jawab Jubir” Iya. Jadi dengan penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 18 orang, dan juga jumlah pasien Covid-19 yang bergejala dan di rawat di Rumah Sakit, ini mengalami peningkatan yang cukup tajam. Hal ini membuktikan bahwa penyebaran virus Corona sudah cukup tinggi di Kota Sorong.
Kemudian di tanyakan pula” Apa antisipasi dari Tim Satgas Covid-19 Kota Sorong untuk mengatasi lonjakan pasien?
Di jawab oleh Jubir” Imbauan sudah kami lakukan seperti biasa, kemudian kami sudah lakukan rapat untuk pembatasan pegawai yang bekerja di kantor. Kemudian akan dilakukan rapat tingkat Muspida untuk membicarakan penerapan atau penegasan pelaksanaan penerapan protokol kesehatan di Kota Sorong.
Rapat itu akan dipimpin langsung oleh pak Wali Kota, maka akan diputuskan langkah-langkah apa saja yang akan diambil, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Sorong, supaya tidak bertambah lagi kasus positif dengan gejala sedang, ringan, ataupun berat.
Di tanya kembali” Di beberapa kota saat ini sedang kekurangan tabung oksigen. Apakah Kota Sorong menyiapkan tabung oksigen atau tidak, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Jubir menjawab” Tabung oksigen yang ada di Rumah Sakit akan dimaksimalkan, tapi apapun itu persiapan kita, kalau masyarakat Kota Sorong dengan jumlah 200 ribu lebih tidak menjaga atau waspada terhadap Covid-19, maka bisa saja rumah sakit dan tenaga medis akan kolaps.
Oleh sebab itu, kami megimbau kepada masyarakat, mari kita menjaga agar jangan sampai kita menambah kesulitan pemerintah dalam menangani hal ini.
Jangan sampai kita menambah beban rumah sakit yang sudah terbatas. Jangan lagi kita menambah beban dari tenaga medis yang sudah terbatas saat ini. Tentu ini menjadi tanggung jawab kita semua.
Tolong jangan beranggapan bahwa virus ini sudah selesai, karena kalau dilihat di Kota Sorong, banyak yang mengabaikan penerapan protokol kesehatan dengan tidak pakai masker, melakukan aktivitas kumpul-kumpul seolah-olah virus Corona sudah tidak ada. (Chey)